Minggu, 25 November 2012

Opini Publik


a. Pengertian Opini
Secara umum opini bisa dikatakan sebagai pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian, dapat pula merupakan sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan dan kebenaran atau kesalahannya serta tidak dapat langsung ditentukan.

b. Pengertian Publik
            Secara psikologis public berarti sekelompok orang yang menaruh perhatian terhadap satu masalah yang sama. Sedangkan secara sosiologis public adalah sekelompok orang yang menaruh perhatian terhadap suatu masalah.
            Rhenald Kasali berpendapat bahwa publik adalah kumpulan dari orang-orang atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.
            Mayor Polak menyampaikan bahwa publik adalah sekelompok orang yang mempunyai minat sama terhadap suatu kegemaran atau persoalan tertenu.
            Sejumlah orang yyang dengan suatu cara mempunyai pandangan yang sama mengenai suatu masalah atau setidaknya mempunyai kepentingan bersama dalam sesuatu hal itu definisi publik yang disampaikan Emory S Bogardus.
Publik adalah sekelompok orang yang (1) dihadapkan pada suatu permasalahan, (2) berbagi pendapat mengenai cara pemecahan persoalan tersebut, (3) terlibat dalam diskusi mengenai persoalan itu. (Herbert Blumer)

Publik adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu oragnisasi, baik secara internal maupun eksternal.(Jefkin, 2006:80) atau diartikan sebagai ,unit sosial aktif yang terdiri dari semua pihak yang terlibat yang mengenali problem bersama yang akan mereka cari solusinya secara bersama-sama”(Dewey, 1927:15)

Sedangkan  pengertian  publik  dalam  publik  relation  secara  lebih  spesifik  adalah sekelompok orang yang menjadi sasaran kegiatan public relation,- artinya, kelompok yang harus senantiasa dihubungi dan diperhatikan dalam rangka pelaksanaan fungsi public relation.
                              
c. Sejarah Opini Publik
Istilah Opini Publik diserap secara utuh dari bahasa Inggris - public opinion, yang kemudian disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.  Opini Publik atau public opinion sebagai sebuah fenomena dalam kehidupan sosial dan politik mulai banyak dikenal dan dipakai pada akhir abad ke-18 di Eropa dan Amerika Serikat.  Pemakaian istilah itu terutama berkaitan dengan politik dan komunikasi politik ketika Alquin menyerukan, “vox populi, vox dei” (suara rakyat adalah suara tuhan).  Hal ini berkaitan dengan berkembangnya gagasan tentang pentingnya kemerdekaan berserikat dan kebebasan menyatakan pendapat di depan umum sebagai salah salah satu elemen penting dalam membangun demokrasi.
Istilah public opinion dalam pengertian yang modern pertama kali digunakan oleh Machiavelli.  Beliau menulis dalam buku Discourses, bahwa orang yang bijaksana tidak akan mengabaikan Opini Publik mengenai soal-soal tertentu, seperti pendistribusian jabatan dan kenaikan jabatan.
Rosseau pernah menyebut Opini Publik sebagai “ratu dunia”, karena Opini Publik itu tidak dapat ditaklukan oleh raja-raja di zaman otoritarian pada abad ke-17 dan ke-18, kecuali bila sang “ratu dunia” itu mau dibeli sehingga menjadi “budak” dari raja. Rosseau (1913:105) menyatakan bahwa dalam perubahan sosial dan politik, pemerintah tidak boleh terlalu jauh di depan pendapat rakyat.  Meskipun demikian ia juga menyadari bahwa kebijakan pemerintah secara timbal balik membentuk opini publik.
Meskipun Rosseau memberikan banyak kontribusi dalam analisis yang modern tentang Opini Publik, namun menurut Hennesy (1989:3), Rosseau dalam arti tertentu belum dapat disebut sebagai bapak Opini Publik modern, karena analisisnya tidak sistematis.  Pendapat Hennesy itu didasarkan pada pernyataan Hens Speier (1950), “Walaupun Rosseau telah meletakkan pendapat umum pada tempatnya yang modern dan menyatakan bahwa hukum harus bersumber dari kehendak umum, namu ia masih teetap berbicara tentang pendapat dalam cara tradisional dan prademokrasi”.
Kemajuan ilmu, teknologi dan ekonomi pasar pada akhir abad ke-18 dan pada permulaan abad ke-19 , akhirnya mendorong timbulnya kesadaran yang luas bahwa suara rakyat harus diperhatikan dalam perumusan dan pengambilan keputusan politik.  Hal ini sejalan dengan dengan berkembangnya gagasan tentang kebebasan dan persamaan serta individualisme, liberalisme, kapitalisme, dan demokrasi.  Dari revolusi Perancis, terkenal semboyan, liberte’, egalite’, dan fraternite’.  Semuanya itu telah mendorong lahirnya tuntutan baru bahwa orang banyak atau publik ingin juga menentukan nasibnya dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik, terutama dalam perumusan kebijakan publik atau keputusan yang menyangkut kepentingan publik.
Istilah public opinion juga kemudian digunakan dalam kegiatan public relations yang berkembang di Eropa dan Amerika Serikat sesudah Perang Dunia kedua.  Public relations dikembangkan sebagai sebuah kegiatan untuk mempengaruhi publik dan untuk membentuk dan membina Opini Publik, sebagai upaya menggantikan istilah agitasi dan propaganda yang digunakan oleh negara-negara fasis dalam Perang Dunia kedua.  Public Relations yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi, “hubungan masyarakat”, berkembang pesat sejalan dengan perkembangan demokrasi, yang menghargai kebebasan menyatakan pendapat secara umum dan terbuka serta kebebasan berusaha dalam bidang ekonomi.
Gagasan yang mendasari demokrasi dan kapitalisme, yang berkembang pesaat pada abad ke-20, keyakinan bahwa setiap lembaga, organisasi dan perusaahaan harus secara otomatis melayani kepentingan umum.  Ungkapan, “peduli setan dengan masyarakat” diganti dengan “pembeliadalah raja”, semakin bergema dan semakin diterapkan baik dalam bidang politik maupun dalam bidang ekonomi.  Sejalan dengan munculnya sikap semakin memperhatikan kepentingan masyarakat, tumbuh juga dikalangan media massa, keinginan kuat untuk melayani masyarakat dan memperhatikan kepentingan publik.  Dari sinilah Opini Publik menemukan urgensinya baik dalam bidang politik maupun dalam bidang ekonomi.
Berdasarkan sejarah perkembangan tersebut maka para pemikir dan akademikus yang menggagas pentingnya melayani masyarakat dan memperhatikan kepentingannya serta urgensi Opini Publik, kemudian mengajarkannya di berbagai perguruan tinggi.  Studi modern tentang Opini Publik dimulai dengan terbitnya beberapa buku seperti:
1.      Public Opinion and Popular Government karya A. Lawrence Lowell tahun 1919 .
2.      Public Opinion oleh Walter Lipman (1922).
3.      Public Opinion oleh William Albig (1939)
4.      Propaganda, Communication, and Public Opinion oleh Harold D. Laswell dan Casey (1946).
5.      Public Opinion and Propaganda oleh L.W.Doob
6.      Public Opinion and The Making Public Opinion oleh Emory S Bogardus (1951)
7.      Communication and Public Opinion oleh Bernard Bernelson (1952)
8.      Political Communicationand Public Opinion in America oleh dan Nimmo (1965)
9.      Dan karya yang pertamaa terbit di Indonesia adalah karya Astrid Susanto, berjudul Pendapat Umum yang terbit tahun 1975.

d. Pengertian Opini Publik
Berdasarkan Etimologi  (Etymology : ilmu tentang asal kata) Opini publik adalah terjemahan dari kosa kata bahasa Ingris yakni public opinion. Ditinjau dari sudut asal katanya (Etymology) Public Opinion berasal dari bahasa latin yakni opinari dan publicus. Adapun Opinary berarti berfikir atau menduga. Dalam bahasa inggris juga menandung arti option and hope yang juga berasal dari bahasa latin yaitu optio. sedangkan publicus mempunyai arti milik masyarakat luas.

Wikipedia Opini publik adalah pendapat kelompok masyarakat atau sintesa dari pendapat dan diperoleh dari suatu diskusi sosial dari pihak-pihak yang memiliki kaitan kepentingan. Agregat dari sikap dan kepercayaan ini biasanya dianut oleh populasi orang dewasa.
Ilmu komunikasi mendefinisikan opini publik sebagai pertukaran informasi yang membentuk sikap, menentukan isu dalam masyarakat dan dinyatakan secara terbuka. Opini publik sebagai komunikasi mengenai soal-soal tertentu yang jika dibawakan dalam bentuk atau cara tertentu kepada orang tertentu akan membawa efek tertentu pula (Bernard Berelson).
Sementara ilmu psikologi mendefinisikan opini publik sebagai penjelmaan dari pertimbangan seseorang tentang sesuatu hal, kejadian, pikiran, yang diterima sebagai pikiran umum.
Ditinjau dari Ilmu Sosiologi, opini publik diartikan sebagai kekuatan yang ada dalam masyarakat Bedasarkan ilmu politik opini publik adalah, pendapat rata rata individu dalam masyarakat sebagai hasil diskusi tidak langsung yang dilakuak untuk memecahkan persoalan sosial, terutama yang dioperkan oleh media massa.
Dalam buku Cultip Center tertera gagasan umum tentang opini public menyaktan bahwa opini public adalah sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama. Opini public lebih dari sekedar kumpulan pandangan yang dianut oleh kategori kelompok individu pada satu waktu. Opini publik tidak bisa hanya didefinisikan sebagai sebuah keadaan kesadaraqn individu. Sebaliknya opini public merefleksikan proses dinamis dimana ide-ide diekspresikan, disesuaikan, dan dikompromikan melalui dalam rangka menuju determinasi kolektif dari suatu arah tindakkan. Opini public dijumpai di antara public, atau kelompok orang yang berkomunikasi yang memiliki kepentingan yang sama. Mereka secara kolektif menganut pandangan tentang suatu isu mengapa isu menjadi perhatian, dan apa yang haris dilakukan dalam situasi itu. Proses ini jelaas berlangsung terus-menerus. Akan tetapi, dalam praktiknya, baik itu periset maupun praktisi PR akan memotret opini public, yakni membekukannya proses pada satu titik tertentu untuk mendestkripsikannya dan membandingkannya dengan opini di waktu yang lain.
Pendapat yang agak berbeda dikemukakan oleh Emory Bogardus yang menyatakan bahwa Opini Publik adalah hasil pengintegrasian pendapat berdasarkan diskusi yang dilakukan dalam masyarakat demokratis.
. Di sini kekuatan bukan berasal dari pendapat perorangan, melainkan norma atau mitos yang ada dalam masyarakat. Definisi ini menjelaskan bahwa jika suatu pendapat dianut oleh banyak orang, maka diasumsikan bahwa pendapat itu benar.
Hennesy menyatakan bahwa opini publik adalah preferensi kompleks yang dinyatakan oleh sejumlah orang yang berhubungan atas suatu isu yang sangat penting
William Albig di dalam bukunya public opinion mengemukakan pendapatnya bahwa opini publik merupakan hasil interaksi antara individu-individu di dalam kelompok apa saja. Opini publik timbul karena karena adanya interaksi antara individu-individu yang menyatakan pendapatnya.
Menurut Noelle-Neumann opini public adalah sikap atau tingkah laku yang ditunjukkan seseorang kepada khalayak jika ia tidak ingin dirinya terisolasi, dalam hal isu controversial, opini publik adalah sikap yang ditunjukkan seseorang kepada khalayak tanpa harus membahayakan diriya sendiri yaiitu berupa pengucilan
Sedang R.O. Tambunan (1994:178) menulis bahwa Opini Publik adalah pendapat yang hidup dan berkembang sebagai bentuk interaksi nilai dan lambang di dalam masyarakat.
Opini  publik  adalah  pendapat  umum  yang  menunjukkan  sikap  sekelompok  orang terhadap suatu permasalahan. (Prof. W. Doop)
Menurut James Bryces dalam “Modern Democracy” opini public merupakan kumpulan pendapat dari sejumlah orang tentang masalah-masalah yang dapat mempengaruhi atau menarik minatatau perhatian masyarakat didalam suatu daerah tertentu.

Opini menurut Webster’s New Collegiate Dictionary adalah suatu pandangan, keputusan atau taksiran yang terbentuk di dalam pikiran mengenai suatu persoalan terntentu.

            Dengan adanya berbagai definisi yang telah dikemukakan oleh pakar di atas itu, telah menunjukkan bahwa sampai sekarang belum ada kata sepakat sepenuhnya tantang pengertian Opini Publik. Hal itu dapat dipahami sebagimana juga yang terjadi dalam bidang-bidang ilmu sosial dan ilmu politik. Walaupun demikian definisi-definisi di atas dapat memberikan pegangan dalam menerangkan makna dan pengertian  Opini Publik itu, sebagaimana yang disimpulkan oleh Arifin (2003:17) sebagai berikut:
Opini Publik adalah pendapat, sikap, perasaan, ramalan, pendirian, dan harapan rata-rata individu kelompok dalam masyarakat, tentang sesuatu hal yang berhubungan dengan kepentingan umum atau persoalan-persoalan sosial.
Opini Publik adalah hasil interaksi, diskusi atau penilaian sosial antar individu tersebut yang berdasarkan pertukaran pikiran yang sadar dan rasional yang dinyatakan baik lisan maupun tulisan. Isu atau masalah yang didiskusikan itu adalah hasil dari apa yang dioperkan oleh media massa (baik media cetak maupun elektronik).
Nurudin mengemukakan bahwa opini publik adalah kelompok yang tidak terorganisasi serta menyebar di berbagai tempat dengan disatukan oleh suatu isu tertentu dengan saling mengadakan kontak satu sama lain dan biasanya melalui media massa.
Menurut Santoso Sastropoerto istilah opini public sering digunakan untuk mennjuk ke pendapat-pendapat kolektif sejumlah orang besar.

Sumber : Tugas Mata Kuliah Opini Publik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar