a. Pengertian Opini
Secara umum opini bisa dikatakan sebagai pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian, dapat pula merupakan sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan dan kebenaran atau kesalahannya serta tidak dapat langsung ditentukan.
b. Pengertian Publik
Secara psikologis public berarti
sekelompok orang yang menaruh perhatian terhadap satu masalah yang sama.
Sedangkan secara sosiologis public adalah sekelompok orang yang menaruh
perhatian terhadap suatu masalah.
Rhenald Kasali berpendapat bahwa
publik adalah kumpulan dari orang-orang atau pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap perusahaan.
Mayor Polak menyampaikan bahwa publik
adalah sekelompok orang yang mempunyai minat sama terhadap suatu kegemaran atau
persoalan tertenu.
Sejumlah orang yyang dengan suatu cara
mempunyai pandangan yang sama mengenai suatu masalah atau setidaknya mempunyai
kepentingan bersama dalam sesuatu hal itu definisi publik yang disampaikan
Emory S Bogardus.
Publik adalah
sekelompok orang yang (1) dihadapkan pada suatu permasalahan, (2) berbagi
pendapat mengenai cara pemecahan persoalan tersebut, (3) terlibat dalam diskusi
mengenai persoalan itu. (Herbert Blumer)
Publik adalah kelompok
atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu oragnisasi, baik secara
internal maupun eksternal.(Jefkin, 2006:80) atau diartikan sebagai ,unit sosial aktif yang terdiri dari
semua pihak yang terlibat yang mengenali problem bersama yang akan mereka cari
solusinya secara bersama-sama”(Dewey, 1927:15)
Sedangkan pengertian publik dalam publik relation secara lebih spesifik adalah sekelompok orang yang menjadi
sasaran kegiatan public relation,- artinya, kelompok yang harus senantiasa
dihubungi dan diperhatikan dalam rangka pelaksanaan fungsi public relation.
c. Sejarah Opini Publik
Istilah Opini Publik diserap secara utuh dari
bahasa Inggris - public opinion, yang kemudian
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Opini Publik atau public
opinion sebagai sebuah fenomena dalam kehidupan sosial dan politik mulai
banyak dikenal dan dipakai pada akhir abad ke-18 di Eropa dan Amerika
Serikat. Pemakaian istilah itu terutama berkaitan dengan politik dan
komunikasi politik ketika Alquin menyerukan, “vox populi, vox dei” (suara
rakyat adalah suara tuhan). Hal ini berkaitan dengan berkembangnya
gagasan tentang pentingnya kemerdekaan berserikat dan kebebasan menyatakan
pendapat di depan umum sebagai salah salah satu elemen penting dalam membangun
demokrasi.
Istilah public opinion dalam pengertian
yang modern pertama kali digunakan oleh Machiavelli. Beliau menulis dalam
buku Discourses, bahwa orang yang bijaksana tidak akan mengabaikan
Opini Publik mengenai soal-soal tertentu, seperti pendistribusian jabatan dan
kenaikan jabatan.
Rosseau pernah menyebut Opini Publik sebagai “ratu
dunia”, karena Opini Publik itu tidak dapat ditaklukan oleh raja-raja di zaman
otoritarian pada abad ke-17 dan ke-18, kecuali bila sang “ratu dunia” itu mau
dibeli sehingga menjadi “budak” dari raja. Rosseau (1913:105) menyatakan bahwa
dalam perubahan sosial dan politik, pemerintah tidak boleh terlalu jauh di
depan pendapat rakyat. Meskipun demikian ia juga menyadari bahwa
kebijakan pemerintah secara timbal balik membentuk opini publik.
Meskipun Rosseau memberikan banyak kontribusi dalam
analisis yang modern tentang Opini Publik, namun menurut Hennesy (1989:3),
Rosseau dalam arti tertentu belum dapat disebut sebagai bapak Opini Publik
modern, karena analisisnya tidak sistematis. Pendapat Hennesy itu
didasarkan pada pernyataan Hens Speier (1950), “Walaupun Rosseau telah
meletakkan pendapat umum pada tempatnya yang modern dan menyatakan bahwa hukum
harus bersumber dari kehendak umum, namu ia masih teetap berbicara tentang
pendapat dalam cara tradisional dan prademokrasi”.
Kemajuan ilmu, teknologi dan ekonomi pasar pada
akhir abad ke-18 dan pada permulaan abad ke-19 , akhirnya mendorong timbulnya
kesadaran yang luas bahwa suara rakyat harus diperhatikan dalam perumusan dan
pengambilan keputusan politik. Hal ini sejalan dengan dengan
berkembangnya gagasan tentang kebebasan dan persamaan serta individualisme,
liberalisme, kapitalisme, dan demokrasi. Dari revolusi Perancis, terkenal
semboyan, liberte’, egalite’, dan fraternite’. Semuanya itu
telah mendorong lahirnya tuntutan baru bahwa orang banyak atau publik ingin
juga menentukan nasibnya dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik, terutama
dalam perumusan kebijakan publik atau keputusan yang menyangkut kepentingan
publik.
Istilah public opinion juga kemudian
digunakan dalam kegiatan public relations yang berkembang di Eropa
dan Amerika Serikat sesudah Perang Dunia kedua. Public
relations dikembangkan sebagai sebuah kegiatan untuk mempengaruhi publik
dan untuk membentuk dan membina Opini Publik, sebagai upaya menggantikan
istilah agitasi dan propaganda yang digunakan oleh negara-negara fasis dalam
Perang Dunia kedua. Public Relations yang kemudian
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi, “hubungan masyarakat”, berkembang
pesat sejalan dengan perkembangan demokrasi, yang menghargai kebebasan
menyatakan pendapat secara umum dan terbuka serta kebebasan berusaha dalam
bidang ekonomi.
Gagasan yang mendasari demokrasi dan kapitalisme,
yang berkembang pesaat pada abad ke-20, keyakinan bahwa setiap lembaga,
organisasi dan perusaahaan harus secara otomatis melayani kepentingan
umum. Ungkapan, “peduli setan dengan masyarakat” diganti dengan
“pembeliadalah raja”, semakin bergema dan semakin diterapkan baik dalam bidang
politik maupun dalam bidang ekonomi. Sejalan dengan munculnya sikap
semakin memperhatikan kepentingan masyarakat, tumbuh juga dikalangan media massa,
keinginan kuat untuk melayani masyarakat dan memperhatikan kepentingan
publik. Dari sinilah Opini Publik menemukan urgensinya baik dalam bidang
politik maupun dalam bidang ekonomi.
Berdasarkan sejarah perkembangan tersebut maka para
pemikir dan akademikus yang menggagas pentingnya melayani masyarakat dan
memperhatikan kepentingannya serta urgensi Opini Publik, kemudian
mengajarkannya di berbagai perguruan tinggi. Studi modern tentang Opini
Publik dimulai dengan terbitnya beberapa buku seperti:
1. Public Opinion and Popular
Government karya A. Lawrence Lowell tahun 1919 .
2. Public Opinion oleh Walter Lipman
(1922).
3. Public Opinion oleh William Albig
(1939)
4. Propaganda, Communication, and Public
Opinion oleh Harold D. Laswell dan Casey (1946).
5. Public Opinion and
Propaganda oleh L.W.Doob
6. Public Opinion and The Making Public
Opinion oleh Emory S Bogardus (1951)
7. Communication and Public
Opinion oleh Bernard Bernelson (1952)
8. Political Communicationand Public
Opinion in America oleh dan Nimmo (1965)
9. Dan karya yang pertamaa terbit di
Indonesia adalah karya Astrid Susanto, berjudul Pendapat Umum yang
terbit tahun 1975.
d. Pengertian Opini Publik
Berdasarkan Etimologi (Etymology : ilmu tentang asal kata) Opini publik
adalah terjemahan dari kosa kata bahasa Ingris yakni public opinion. Ditinjau dari sudut asal katanya
(Etymology) Public Opinion berasal dari bahasa latin yakni opinari dan publicus. Adapun Opinary berarti berfikir atau menduga. Dalam
bahasa inggris juga menandung arti option
and hope yang juga berasal dari
bahasa latin yaitu optio. sedangkan publicus mempunyai arti
milik masyarakat luas.
Ilmu komunikasi mendefinisikan opini
publik sebagai pertukaran informasi yang membentuk sikap, menentukan isu dalam
masyarakat dan dinyatakan secara terbuka. Opini publik sebagai komunikasi
mengenai soal-soal tertentu yang jika dibawakan dalam bentuk atau cara tertentu
kepada orang tertentu akan membawa efek tertentu pula (Bernard Berelson).
Sementara ilmu psikologi mendefinisikan
opini publik sebagai penjelmaan dari pertimbangan seseorang tentang sesuatu
hal, kejadian, pikiran, yang diterima sebagai pikiran umum.
Ditinjau dari Ilmu Sosiologi, opini
publik diartikan sebagai kekuatan yang ada dalam masyarakat Bedasarkan ilmu
politik opini publik adalah, pendapat rata rata individu dalam masyarakat
sebagai hasil diskusi tidak langsung yang dilakuak untuk memecahkan persoalan
sosial, terutama yang dioperkan oleh media massa.
Dalam buku Cultip Center tertera gagasan umum tentang
opini public menyaktan bahwa opini public adalah sekumpulan pandangan individu
terhadap isu yang sama. Opini public lebih dari sekedar kumpulan pandangan yang
dianut oleh kategori kelompok individu pada satu waktu. Opini publik tidak bisa
hanya didefinisikan sebagai sebuah keadaan kesadaraqn individu. Sebaliknya
opini public merefleksikan proses dinamis dimana ide-ide diekspresikan,
disesuaikan, dan dikompromikan melalui dalam rangka menuju determinasi kolektif
dari suatu arah tindakkan. Opini public dijumpai di antara public, atau
kelompok orang yang berkomunikasi yang memiliki kepentingan yang sama. Mereka
secara kolektif menganut pandangan tentang suatu isu mengapa isu menjadi
perhatian, dan apa yang haris dilakukan dalam situasi itu. Proses ini jelaas
berlangsung terus-menerus. Akan tetapi, dalam praktiknya, baik itu periset
maupun praktisi PR akan memotret opini public, yakni membekukannya proses pada
satu titik tertentu untuk mendestkripsikannya dan membandingkannya dengan opini
di waktu yang lain.
Pendapat yang agak berbeda dikemukakan
oleh Emory Bogardus yang menyatakan bahwa Opini Publik adalah hasil
pengintegrasian pendapat berdasarkan diskusi yang dilakukan dalam masyarakat
demokratis.
. Di sini kekuatan bukan berasal dari
pendapat perorangan, melainkan norma atau mitos yang ada dalam masyarakat.
Definisi ini menjelaskan bahwa jika suatu pendapat dianut oleh banyak orang,
maka diasumsikan bahwa pendapat itu benar.
Hennesy menyatakan bahwa opini publik adalah
preferensi kompleks yang dinyatakan oleh sejumlah orang yang berhubungan atas
suatu isu yang sangat penting
William Albig di dalam bukunya public opinion
mengemukakan pendapatnya bahwa opini publik merupakan hasil interaksi antara
individu-individu di dalam kelompok apa saja. Opini publik timbul karena karena
adanya interaksi antara individu-individu yang menyatakan pendapatnya.
Menurut Noelle-Neumann opini public adalah sikap atau
tingkah laku yang ditunjukkan seseorang kepada khalayak jika ia tidak ingin
dirinya terisolasi, dalam hal isu controversial, opini publik adalah sikap yang
ditunjukkan seseorang kepada khalayak tanpa harus membahayakan diriya sendiri
yaiitu berupa pengucilan
Sedang R.O. Tambunan (1994:178) menulis bahwa Opini
Publik adalah pendapat yang hidup dan berkembang sebagai bentuk interaksi nilai
dan lambang di dalam masyarakat.
Opini publik adalah pendapat umum yang menunjukkan sikap sekelompok orang terhadap suatu permasalahan.
(Prof. W. Doop)
Menurut James Bryces dalam “Modern Democracy” opini
public merupakan kumpulan pendapat dari sejumlah orang tentang masalah-masalah
yang dapat mempengaruhi atau menarik minatatau perhatian masyarakat didalam
suatu daerah tertentu.
Opini menurut Webster’s New Collegiate Dictionary adalah suatu pandangan, keputusan atau
taksiran yang terbentuk di dalam pikiran mengenai suatu persoalan terntentu.
Dengan adanya berbagai definisi yang
telah dikemukakan oleh pakar di atas itu, telah menunjukkan bahwa sampai
sekarang belum ada kata sepakat sepenuhnya tantang pengertian Opini Publik. Hal
itu dapat dipahami sebagimana juga yang terjadi dalam bidang-bidang ilmu sosial
dan ilmu politik. Walaupun demikian definisi-definisi di atas dapat memberikan
pegangan dalam menerangkan makna dan pengertian Opini Publik itu, sebagaimana yang
disimpulkan oleh Arifin (2003:17) sebagai berikut:
Opini Publik adalah pendapat, sikap, perasaan,
ramalan, pendirian, dan harapan rata-rata individu kelompok dalam masyarakat,
tentang sesuatu hal yang berhubungan dengan kepentingan umum atau
persoalan-persoalan sosial.
Opini Publik adalah hasil interaksi, diskusi atau
penilaian sosial antar individu tersebut yang berdasarkan pertukaran pikiran
yang sadar dan rasional yang dinyatakan baik lisan maupun tulisan. Isu atau
masalah yang didiskusikan itu adalah hasil dari apa yang dioperkan oleh media
massa (baik media cetak maupun elektronik).
Nurudin mengemukakan bahwa opini publik adalah
kelompok yang tidak terorganisasi serta menyebar di berbagai tempat dengan
disatukan oleh suatu isu tertentu dengan saling mengadakan kontak satu sama
lain dan biasanya melalui media massa.
Menurut Santoso Sastropoerto istilah opini public
sering digunakan untuk mennjuk ke pendapat-pendapat kolektif sejumlah orang
besar.
Sumber : Tugas Mata Kuliah Opini Publik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar